Jumat malam saat saya dan Kael melakukan ritual mandi bersama, tanpa diduga bocah lanang itu terpeleset. Saya masih ingat bagaimana posisi jatuhnya, saat dia berbalik menghadap saya tiba-tiba kakinya licin hingga terpeleset ke belakang, tubuhnya sempat menopang sebelum akhirnya kepalanya membentur lantai kamar mandi. Efeknya tentu nangis hebat dan membuahkan benjolan kecil di belakang kepalanya.
Kalau sebelumnya benjol di dahi, saya tidak begitu khawatir.
Baca juga Kepala Benjol
Tapi kali ini memar di kepala bagian belakang tentu mengkhawatirkan, karena sebagian syaraf penting kan berada di area tersebut.
Saya
mencoba tetap tenang meski suami lumayan khawatir. Saya oleskan
lavender oil dibagian benjol, memeluk Kael hingga tangisnya mereda lalu
menyusui. Masalahpun selesai.
Seharusnya...
Nyatanya
Sabtu pagi, Kael bangun lebih dahulu dari kami. Dia mulai sibuk
bolak-balik menyusui, kanan-kiri dengan badan menimpa diatas saya. Gimana mau lanjut tidur kalau gini.
Akhirnya menyerah pada keadaan, saya terbangun dan mulai menyalakan TV kamar.
Disitulah
masalah dimulai. Saya menemukan jari-jari Kael berdarah, tidak
menemukan luka apapun di seluruh tubuh Kael, sayapun mencari diwajahnya
dan olalalaa... hidung sebelah kiri Kael terlihat hitam.
Dengan rasa penasaran dan khawatir, saya mengambil cottonbud lalu mengorek hidungnya. Wuiih darah. Mencoba
menyembunyikan hasil temuan saya dari suami, saya mencoba tidak
mempermasalahkan darah di hidung Kael. Saya berpikir mungkin mimisan
karena panas dalam. Tapi kan semalam Kael habis jatuh?
Sehabis
mandi, saya masih menemukan darah di hidung Kael. Memang tidak mengucur
keluar, cuma masih terlihat basah didalam hidungnya. Takut terjadi hal
yang lebih buruk dari pikiran saya, akhirnya saya mengadu ke suami.
Rencana awal ke rumah mertua langsung berubah ke Rumah Sakit Omni Alam
Sutera dulu.
***
Jam sebelas kami baru dapat bertemu dokter Ferdy Limawal. Kami menceritakan kronologis mimisan pertama Kael. Suami juga mengeluhkan Kael yang masih memiliki dahak.
Untuk masalah mimisan Kael, setelah pemeriksaan kepala dan tidak menemukan adanya keretakan pada bagian tersebut, dokter mengatakan mimisan tersebut tidak berkaitan dengan memar di kepala. Kebetulan saja terjadi bersamaan.
Dokter Ferdy mengatakan mimisan bisa terjadi karena beberapa penyebab, yaitu:
- adanya keturunan memiliki selaput pernapasan yang tipis. Coba periksa apakah salah satu orangtua saat kecil sering mengalami mimisan?
- adanya benturan pada bagian hidung, seperti sering mengorek hidung. Disarankan bayi tidak memiliki kuku yang panjang.
- kelelahan. Mungkin si anak sering dibawa bepergian sehingga kurang istirahat. Ini sih nyindir banget ya. Tapi saya ngajak perginya pas weekend doang kok,Dok.
- efek dari cuaca ekstrim. Mungkin AC di kamar terlalu dingin? gak tuh,Dok. 24 derajat doang dan Kael pakai baju tidur panjang. Atau mungkin efek cuaca akhir-akhir ini panas banget kali ya. Padahal udah bulan September, tapi hujan rasanya kok masih malas muncul ya.
Nah jika anak mengalami mimisan, begini penanganan yang harus dilakukan :
- Tenangkan si anak agar mudah dalam penanganan. Ya tapi susah ya kalau bayi disuruh diam dalam keadaan gini.
- Posisikan anak untuk duduk tegak dengan kepala agak menunduk. Ingat ya menunduk bukannya mendongak! Kalau mendongak, darah akan masuk kembali dan itu berbahaya.
- Tekan agak kuat pada hidung bagian lunak, yang mengalami mimisan selama 5 menit nonstop guna menghentikan pendarahan.
- Kalau kedua hidung mimisan, maka tekan kedua lubang hidung tersebut dan minta anak bernapas melalui mulut.
- Jika sudah tidak mengeluarkan darah lagi, jangan mengorek hidung karena bisa terjadi mimisan kembali.
Selanjutnya untuk masalah batuk dahak pada Kael, kemungkinan terjadi karena batuk sebelumnya tidak tuntas sehingga begitu dipicu akan kembali batuk berdahak. Untuk masalah ini, dokter Ferdy memberikan obat racikan untuk batuk pilek dan Ozen (obat alergi untuk batuk). Penguapan juga disarankan untuk membantu mengeluarkan dahak pada tenggorokan Kael dengan dosis sama seperti sebelumnya.
Semoga lekas sembuh Kael.
-anita-
No comments:
Post a Comment